Proses
Kimia Dalam Industri Pangan
Hai teman-teman semua. Nama saya
Rezti Miranty Syahrully kali ini saya
akan membahas tentang bagaimana proses kimia dalam perindustrian pangan. Ilmu kimia terkait erat dalam
kehidupan manusia sehari-hari. Mulai dari urusan sandang dan pangan, bahan
bakar, obat-obatan sampai bahan konstruksi bangunan, bahan industri elektronik dan bahan produk melibatkan ilmu kimia.
Tetapi kali ini saya hanya
membahas tentang urusan pangan saja. Maka oleh karena itu, bahan-bahan sebagian
besar tidak diperoleh langsung dari alam tetapi merupakan hasil pengolahan
atau hasil sintesis dengan menggunakan ilmu kimia. Salah satu cabang
ilmukimia yang berperan dalam kehidupan sehari-hari adalah ilmu kimia pangan.
Kalau kita mendengar kata-kata Ilmu Kimia pasti yang terlintas dibenak kita
adalah suatu ilmu yang susah untuk dipelajari. Yang terbayang
pastilah serentetan rumus-rumus dan zat-zat kimia yang susah
dipelajari. Namun tidak demikian dengan Ilmu Kimia yang sebenarnya secara tidak
kita sadari sering kita gunakan terutama dalam pengolahan pangan. Salah satu
kebutuhan dasar manusia yang penting adalah pangan. Dalam menghadapi masalah pangan perlu
disiapkan suatu sistem yang mantap. Secara garis besar, sistem pangan dapat
dibagi menjadi tiga subsistem yaitu: subsistem produksi, pengadaan, dan subsistem
konsumsi.
Kimia berasal dari bahasa Arab yaitu كيمياء kimiya =
perubahan benda/zat atau dalam bahasa Yunani Khemeia “Alkimia” adalah ilmu yang mempelajari
mengenai komposisi dan sifat zat
atau materi dari skala atom
hingga molekul serta perubahan atau transformasi sertainteraksi mereka untuk
membentuk materi yang ditemukan sehari- hari. Kimia merupakan salah satu cabang
dari ilmu pengetahuan yang berkenaan dengan atom, molekul, unsur, maupun
senyawa yang ada di bumi ini, serta gejala– gejala kimia yang
disebabkannya.
- ·
Peranan
kimia dalam bidang pangan
Peranan kimia dalam bidang
pangan antara lain:
1.Zat aditif
Produk Zat kimia yang terkandung
dalam makanan salah satunya zat aditif, Zat Aditif makanan adalah
semua bahan kimia yang dimasukkan dalam makanan guna untuk meningkatkan
kualitas, keenakan, keunikan makanan, dll. Zat aditif sangat diperlukan dalam
kehidupan kita untuk menambah cita rasa makanan yang kita masak. Bisa kita perkirakan
bahwa seseorang tentu tidak akan punya selera untuk memakan sayur sop yang
tidak digarami atau bubur kacang hijau yang tidak memakai gula. Dalam hal ini,
garam dan gula termasuk bahan tambahan. Keduanya termasuk jenis zat aditif
makanan. Zat aditif bukan hanya garam dan gula saja, tetapi masih banyak
bahan-bahan kimia lain. Zat aditif makanan ditambahkan dan dicampurkan pada
waktu pengolahan makanan untuk memperbaiki tampilan makanan, meningkatkan cita
rasa, memperkaya kandungan gizi, menjaga makanan agar tidak cepat busuk, dan
lain sebagainya.
Bahan adiktif makan dibagi
menjadi dua, yaitu bahan adiktif makanan alami dan buatan atau sintetis
berdasarkan fungsinya, baik alami maupun sintetik, zat aditif dapat
dikelompokkan sebagai zat pewarna, pemanis, pengawet, penyedap rasa, pemutih, anti kempal, anti oksidan, pengatur
keasaman, pengemulsi, pemantap dan pengental.Tapi bahan aditif juga bisa
membuat penyakit jika tidak digunakan sesuai dosis, apalagi bahan aditif buatan
atau sintetis. Penyakit yang biasa timbul dalam jangka waktu lama setelah menggunakan suatu bahan aditif dapat
menyebabkan kanker,kerusakan ginjal, dll.
2. Karbohidrat
Karbohidrat terdiri dari 80%
total konsumsi manusia, karbohidrat yang paling umum umum dikenal manusia
adalah pati. Jenis karbohidrat yang paling sederhana adalah
dari jenis monosakarida, yaitu glukosa, fruktosa, galaktosa, manosa,
sorbosa,dan sebagainya. Nilai kalori karbohidrat adalah 4 kilo kalori Per gram.
Karbohidrat dapat digunakan sebagai sumber energy setelah melalui proses kimia
didalam tubuh yang memecah karbohidrat rantai panjang(polisakarida)
menjadi monosakarida, mislanya glukosa.
3. Protein
Protein merupakan makro molekul yang sangat
kompleks dan menyusun sekitar 50% dari berat kering sel hidup. Protein tersusun
atas karbon, nitrogen, hidrogen, oksigen. dan beberapa jenis memiliki sulfur dan mineral seperti besi, tembaga, fosfor, dan seng. Satu rantai protein merupakan
rangkaian dari ribuan unit asamamino. Dalam bahan pangan, protein merupakan zat yang penting dalam pertumbuhan
dan ketahanan hidup. Kebutuhan terhadap protein berbeda bagi setiap orang
tergantung keadaan fisiologisnya. Protein dalam bahan pangan umumnya
ditemukan pada kacang-kacangan, produk daging, dan makanan
laut.
4. Lipid
Lipid jika didefinisikan cakupannya
cukup luas, yaitu segala komponen biologis nonpolar yang tidak larut, dan
itu termasuk lilin, asam lemak, fosfolipid, terpentin, dan
sebagainya. Sebagian lipid berbentuk linearalifatik, sebagian lagisiklik. Sebagian lipid adalah aromatik
sebagian lain bukan. Strukur sebagian lipid fleksibel, sebagian lagi kaku.
Dalam bahan pangan, lipid termasuk minyak yang didapatkan dari biji-bijian seperti jagung, kacang
kedelai, lemak hewani, dan sebagainya. Lipid dalam bahan
pangan adalah pelarut vitamin, lipid membawa vitamin sejak berada didalam
bahan pangan hingga diserap di dalam tubuh.
5. Lemak
Lemak merupakan ester dari
gliserol dan asam lemak. Lemak umumnya dibedakan menjadi lemak hewani dan lemak
nabati. Lemak berguna untuk membentuk sel otak dan membran sel, sebagai
cadangan energi, pengatur suhu tubuh, dan pelindung organ.
6. Enzim
Enzim adalah katalis biokimia
yang berperan dalam proses konversi dari satu zat ke zat lainnya. Sebagai
katalis, enzim berperan penting dalam mengurangi waktu reaksi kimia di dalam
tubuh. Banyak industri pangan yang memanfaatkan enzim dalam prosesnya, seperti
pembuatan bir, industri susu, dan sebagainya. Dalam industri-industri tersebut,
enzim didapatkan dari aktivitas mikroba yang ditambahkan di dalam bahan pangan
sehingga zat yang terdapat dalam bahan pangan mengalami perubahan.
7. Mineral
Mineral dalam bahan pangan amat
bervariasi dan dibutuhkan oleh tubuh karena memberikan manfaat tertentu. Namun
tidak semua mineral di alam dibutuhkan oleh tubuh, sebagian justru berbahaya
walau dalam jumlah yang sedikit, misalnya arsen. Mineral yang dibutuhkan oleh
tubuh pun tidak boleh dikonsumsi berlebih karenadapat mengganggu kesehatan,
misalnya natrium, yang dalam kadar berlebih dapat menyebabkan hipertensi.
Hampir semua mineral yang dibutuhkan tubuh biasa ditemukan dalam makanan.
8. Serat
Serat yaitu bagian dari
tanaman, umumnya merupakan rantai glukosa sepertiselulosa, yang tidak dicerna
oleh tubuh. Serat bermanfaat dalam proses pencernaan,membantu pergerakan bahan
makanan dan tinja di dalam usus sehingga tidak terlalulama berada di dalam
tubuh.
Sumber :
Peranan Kimia. http://scienceismyfirstlove
.blogspot.com.